Teminabuan – Gunung Es Rakasa Pecah Fenomena mencengangkan terjadi di perairan Antartika, saat gunung es raksasa bernama A23a mulai hancur dan pecah menjadi ribuan bongkahan kecil.
A23a, yang pernah menjadi gunung es terbesar di dunia dengan luas sekitar 3.100 km², kini mengalami fragmentasi massif sejak awal 2025.
Nama A23a semakin dikenal di dunia sains, apalagi sejak 1986 ia mengapung setelah terlepas dari Filchner‑Ronne Ice Shelf sebelum akhirnya bergerak bebas.
Tahun 2025, ilmuwan dari British Antarctic Survey (BAS) melaporkan bahwa A23a telah menyusut hingga 80% massa awalnya, dan kini besarnya hanya sekitar sepertiga dari semula.

Baca Juga : Sederet Kebijakan Pendidikan Nadiem Makarim yang Picu Kontroversi
Malah, menurut para peneliti seperti Ted Scambos dan Andrew Meijers, A23a kemungkinan akan hancur total seperti “longsor es” yang dramatis sebelum akhir November 2025.
Di sisi ekosistem, bongkahan es besar ini bisa menjadi penghalang yang mengancam jalur makan penguin dan anjing laut, memaksa mereka berenang lebih jauh untuk mencari makan.
Insiden pada tahun 2004 menunjukkan efek nyata, saat pecahan es besar menyebabkan kematian anak penguin dan anak anjing laut akibat terhalang akses makanan.
Selain itu, puing-puing es ini juga menjadi bahaya nyata bagi navigasi kapal—bahkan ada pecahan es selebar lebih dari setengah mil yang mengapung di laut.
NASA menggambarkan pemandangan itu seperti “langit berbintang gelap”, di mana ribuan pecahan es kecil berserakan di permukaan laut.
Kendati gunung es seperti A23a tidak mengakibatkan kenaikan permukaan laut secara langsung—karena sudah mengapung—ketika es terlepas, gletser daratan dapat mengalir lebih cepat ke laut, yang bisa memicu kenaikan permukaan.
Lokasi bekas gunung es es besar yang pecah memungkinkan penemuan spesies baru dan ekosistem bawah laut yang telah tertutup es selama puluhan hingga ratusan tahun.
Pelepasan air tawar dalam skala itu punya potensi mengubah sirkulasi laut, memengaruhi rantai makanan laut, dan menyebabkan distorsi biologis di sekitarnya.