Teminabuan – Banjir Jalur Pantura yang menghubungkan Semarang dan Demak kembali menjadi “danau darurat”. Hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam menyebabkan banjir setinggi hampir 60 cm merendam jalan nasional tersebut, memicu kemacetan mengular hingga 6 kilometer.
Tak hanya mobil pribadi, truk besar dan kendaraan logistik pun terpaksa merayap, bahkan sebagian memilih memutar balik karena takut mogok di tengah genangan.
Pusat Genangan: Kaligawe dan Genuksari

Baca Juga : Kapolda Jatim Lepas 79 Personel Pamapta untuk Perkuat Pelayanan Humanis
Titik terparah terjadi di kawasan Kaligawe, Genuksari, dan sekitar Flyover Tawang. Air tak kunjung surut sejak subuh, karena saluran air yang sudah tak mampu menampung luapan dari sungai dan limpasan hujan.
“Air naik cepat. Tadi pagi jam lima masih bisa lewat, sekarang motor aja nyangkut,” kata Wahyu, sopir truk asal Kudus yang sudah terjebak 3 jam.
6 Km Macet, Banyak Pengemudi Terpaksa Matikan Mesin
Kemacetan terpantau membentang dari Jl. Kaligawe hingga masuk perbatasan Sayung, Demak. Banyak pengendara memilih menepi, menunggu surut, atau bahkan menuntun kendaraan agar tidak masuk air terlalu dalam.
Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur lalu lintas, menutup sebagian lajur, dan mengalihkan arus ke jalur alternatif.
Warga: “Ini Bukan Banjir Tahunan Lagi, Tapi Mingguan”
Tak sedikit warga sekitar yang mengeluhkan kondisi ini sudah terjadi berulang kali, bahkan semakin sering dalam beberapa bulan terakhir. Mereka menyebut banjir bukan lagi masalah musiman, tapi sudah jadi rutinitas menyebalkan.
“Dulu paling sebulan sekali. Sekarang hampir tiap minggu. Banjir, macet, rugi waktu, rugi uang,” keluh Bu Rina, pemilik warung di Kaligawe.
Distribusi Logistik Terganggu, Pengusaha Ngaku Merugi
Dampak banjir ini tak hanya dirasakan oleh pengendara harian. Pengusaha logistik dan ekspedisi juga menjerit. Banyak pengiriman barang dari Pelabuhan Tanjung Emas ke arah timur Pulau Jawa harus tertunda berjam-jam, bahkan ada yang dibatalkan.
“Biaya operasional jadi naik. Bensin habis di jalan, sopir kelelahan, barang rusak karena telat sampai,” kata Sutikno, pemilik usaha angkutan barang.
BMKG: Curah Hujan Masih Tinggi, Waspadai Genangan Susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan intensitas tinggi masih akan mengguyur wilayah Pantura Jawa Tengah dalam beberapa hari ke depan.
Banjir yang terus membekap jalur vital Pantura Semarang–Demak seolah menjadi alarm keras: infrastruktur penting ini butuh perhatian lebih dari sekadar tambal sulam. Bukan hanya soal jalan yang tergenang, tapi soal logistik, ekonomi





![tim-sar-gabungan-mengevakuasi-mayat-tanpa-identitas-di-pulau-lae-lae-1763190816568_169[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/tim-sar-gabungan-mengevakuasi-mayat-tanpa-identitas-di-pulau-lae-lae-1763190816568_1691-148x111.jpeg)
![New-Project-2025-11-11T212511491-771471570[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/New-Project-2025-11-11T212511491-7714715701-148x111.webp)
![kryts-language-translation-services[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/kryts-language-translation-services1-148x111.png)
![1.-Maiden-Tower-Baku[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/1.-Maiden-Tower-Baku1-148x111.jpg)
![wali-kota-makassar-munafri-arifuddin-paling-kanan-saat-meninjau-jembatan-barombong-1762328971952_169[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/wali-kota-makassar-munafri-arifuddin-paling-kanan-saat-meninjau-jembatan-barombong-1762328971952_1691-148x111.jpeg)