Teminabuan – Anggota DPRD Makassar lagi kasus yang mencoreng citra lembaga legislatif. Seorang anggota DPRD Makassar berinisial RTQ, kini dipolisikan atas dugaan penipuan. Tak tanggung-tanggung, korban melaporkan bahwa dirinya dirugikan hingga ratusan juta rupiah karena janji-janji yang tak kunjung ditepati.
Ironis? Tentu. Karena yang diduga menipu bukan orang sembarangan — melainkan wakil rakyat.
Janji Manis, Tapi Tak Berbuah Bukti

Baca Juga : Sopir Asal Sumbar Ditemukan Tewas Terbakar
Menurut laporan korban kepada polisi, RTQ diduga menawarkan kerja sama investasi dan proyek yang menggiurkan. Ia mengaku memiliki akses ke sejumlah proyek pemerintah dan membuka peluang bagi “investor pribadi”.
Korban, yang merasa percaya karena melihat jabatan dan status sosial RTQ, akhirnya mentransfer sejumlah uang. Namun setelah dana masuk, proyek fiktif itu tak pernah terealisasi. Komunikasi pun perlahan menghilang.
“Saya kira ini peluang usaha resmi. Tapi ternyata saya malah kehilangan uang dan dighosting,” kata pelapor.
Status RTQ: Masih Aktif, Tapi Kini Jadi Sorotan
RTQ diketahui masih menjabat sebagai anggota DPRD aktif di Makassar. Hingga saat ini, ia belum memberikan pernyataan resmi ke publik. Namun kuasa hukum korban memastikan laporan telah diterima pihak kepolisian dan proses penyelidikan sudah berjalan.
Bukan Kasus Pertama, Tapi Harusnya Jadi yang Terakhir
Sayangnya, ini bukan pertama kalinya nama wakil rakyat terseret dalam dugaan penipuan berkedok “akses kekuasaan”. Modus seperti:
-
Menjual nama proyek pemerintah,
-
Menawarkan posisi jabatan atau tender,
-
Hingga janji kemudahan perizinan,
… sering digunakan oknum politisi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Masalahnya, ketika pelaku adalah pejabat publik, dampaknya bukan hanya pada korban — tapi juga pada kepercayaan masyarakat terhadap lembaga.
Publik Bertanya: Etikanya Di Mana?
Warganet tak tinggal diam. Sejumlah komentar di media sosial mempertanyakan etik dan integritas anggota dewan seperti RTQ.
“Gaji dan fasilitas sudah besar, masih juga menipu rakyat? Wakil rakyat atau wakil untung sendiri?”
— tulis salah satu pengguna X (dulu Twitter).
Tak sedikit pula yang mendesak Badan Kehormatan DPRD Kota Makassar untuk segera mengambil tindakan etik jika terbukti bersalah.
Penutup: Ketika Kepercayaan Dijual, Demokrasi pun Ikut Runtuh
Kasus RTQ bukan sekadar soal uang yang raib. Ini soal krisis kepercayaan. Rakyat memilih wakilnya dengan harapan dibela, bukan dibohongi. Jika yang dipilih malah menyalahgunakan kekuasaan, lalu siapa lagi yang bisa dipercaya?





![tim-sar-gabungan-mengevakuasi-mayat-tanpa-identitas-di-pulau-lae-lae-1763190816568_169[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/tim-sar-gabungan-mengevakuasi-mayat-tanpa-identitas-di-pulau-lae-lae-1763190816568_1691-148x111.jpeg)
![New-Project-2025-11-11T212511491-771471570[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/New-Project-2025-11-11T212511491-7714715701-148x111.webp)
![kryts-language-translation-services[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/kryts-language-translation-services1-148x111.png)
![1.-Maiden-Tower-Baku[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/1.-Maiden-Tower-Baku1-148x111.jpg)
![wali-kota-makassar-munafri-arifuddin-paling-kanan-saat-meninjau-jembatan-barombong-1762328971952_169[1]](http://badkittyartstudio.com/wp-content/uploads/2025/11/wali-kota-makassar-munafri-arifuddin-paling-kanan-saat-meninjau-jembatan-barombong-1762328971952_1691-148x111.jpeg)